Sebenarnya kata wibu ini yakni sebuah perintah yang diambil dari komik stip (Perry Bible Fellowship) yang mempunyai judul “Weeaboo”. Menurut Trapoo Network tanda weeaboo itu tidak mempunyai makna segala sesuatu pun lalu pada tahun 2000-an. Pertuturan ini dipakai untuk mengirim kata sebelumnya yaitu “Wapanese”. trapoo.net sendiri mempunyai artian wanna be Japanese dimana itu memandang peringkat budaya Jepang memiliki kedudukan yang lebih tinggi mulai budaya yang lain.
Bila diartikan dalam kaidah Indonesia sebenarnya weeaboo ini juga dikenal dengan istilah Japanofilia. Lantas banyak orang Indonesia yang menafsirkan weeaboo itu sebagai wibu. Wibu otonom diartikan serupa orang yang bukan manusia Jepang akan tetapi sangat tergila-gila dengan beraneka ragam macam hal tentang akal budi Jepang.
Terkadang menurut Trapoo saking cintanya dengan akal budi Jepang mereka sering kali menganggap bajul milik negaranya jelek. Tingkah laku semacam itu sebenarnya tidak baik olehkarena itu sudah dalam tahap mengibaratkan budaya sendiri jelek dan kurang cita terhadap akal budi sendiri. Umumnya wibu itu terlalu tunduk dengan namanya cosplay, main, anime, manga dan pula budaya pop Jepang. Tetapi yang mesti diingat disini yaitu sosok yang menyukai anime tidak selalu wibu.
Untuk lebih mudah mengetahui apakah orang2 tersebut wibu atau tidak bisa dipandang salah satunya mulai akun syarat sosialnya. Tersebut biasanya terus-menerus senang secara berbagai ulah hal mengenai Jepang terutama mereka tidak malu menerima bahwa tersebut menyukai akal budi Jepang kepada orang unik. Hal yang perlu kalian ingat pendapat Trapoo jika seorang wibu ini sungguh pada stadium berlebihan atau fanatik. Sesungguhnya perilaku sesuai ini pula tidak cela akan tetapi sebaiknya jika kalian mencintai pranata Jepang sepantasnya saja dan jangan cukup melupakan pikiran sendiri. Dengan sangat miris jika anak muda Indonesia amat paham mau budaya teritori lain walakin tidak prinsip akan budayanya sendiri.
Saremo lieti di realizzare il tuo progetto.